Jumat, 23 September 2011
Langkah dan sistematis dalam meningkatkan penyelenggaraan sistem pengajaran nasioanal
Merancang Kurikulum
Salah satu pertanyaan utama yang relevan diajukan tentu saja, bagaimana upaya meningkatkan penyelenggaraan sistem pengajaran nasional tersebut diwujudkan dalam rancangan kurikulum? Beberapa langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Satu, merumuskan ulang tujuan dan sasaran pendidikan. Secara umum kita ketahui bahwa ada terdapat aspek-aspek tujuan yang harus terpenuhi pada setiap jenis maupun tingkat pendidikan. Selanjutnya tujuan pendidikan tersebut diterjemahkan lebih lanjut kedalam kurikulum dengan merincinya lebih spesifik menjadi beberapa sasaran yang harus diwujudkan. Salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan di dalam kurikulum adalah bagaimana merumuskan porsi yang tepat bagi aspek-aspek tadi untuk tiap jenis dan tingkatan pendidikan yang berbeda.
b. Dua, mencocokkan Materi Pelajaran dan Metode Pengajaran dengan jenis, tingkatan dan tuntutan keluaran pendidikan. Pada langkah ini perhatian lebih diarahkan pada materi pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan sesuai tujuan khusus dari pendidikan. Misalnya, Mata Pelajaran Biologi, perlu dibedakan keluasan ruang lingkup dan kedalaman materi antara pendidikan mulai dari SD hingga SMA bahkan hingga S-1. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari kemungkinan membengkaknya jumlah Mata Pelajaran yang diakibatkan oleh pengulangan-pengulangan yang tidak perlu, sehingga jumlah jam pelajaran yang tersedia untuk satu program pendidikan benar-benar bisa dialokasikan lebih banyak untuk Mata Pelajaran yang membutuhkan banyak pendalaman saja. Sama seperti yang disampaikan sebelumnya, perlu diperhatikan metoda yang tepat untuk kepentingan pendalaman. Ada jenis atau tingkatan pendidikan yang membutuhkan pelajaran teori yang disampaikan oleh guru/dosen, tapi ada pula mungkin yang lebih tepat dengan memperbanyak studi kasus dengan metoda diskusi. Pertimbangan jenis, tingkat dan tugas keluaran pendidikan yang tepat dalam menentuk materi pelajaran dan metoda pengajaran diharapkan akan meningkat kualitas pendidikan.
c. Tiga, mengurangi kepadatan kurikulum. Terkait dengan adanya Mata Pelajaran yang membutuhkan pendalaman seperti disampaikan diatas tadi, disamping membutuhkan banyak studi kasus dan metoda diskusi yang tadi telah disampaikan, satu faktor yang sangat penting menentukan keberhasilan tujuan pendalaman dan pengembangan ini adalah tersedianya kondisi yang tepat untuk kegiatan self study (belajar sendiri), yakni membaca bahan-bahan/tulisan-tulisan yang tidak dibahas dalam topik pelajaran di kelas tapi sangat berkaitan dengan topik-topik tersebut. Misalnya, Mata Pelajaran Biologi, walaupun diajarkan dan dipraktikan di kelas, untuk lebih memahami Mata Pelajaran ini lebih baik, banyak sekali tulisan-tulisan yang perlu dibaca oleh setiap siswa. Dengan memberikan alokasi waktu khusus untuk membaca di Perpustakaan misalnya, setiap siswa akan membaca buku, jurnal, artikel, atau tulisan terkait lainnya di Media Masa, yang disampaikan dari sudut pandang dan analisa yang sangat bervariasi, maka hal ini akan memperkaya pengetahuan siswa, bahkan termasuk tenaga pendidik, apabila pengetahuan yang mereka dapat dari self study ini dibawa ke forum diskusi kelas. Tentu saja cara ini akan lebih efektif daripada mengantungkan kepada satu pengajar untuk merangkum semua perspektif terkait topik tersebut.
Oleh karenanya, perlu dikaji jenis dan tingkatan pendidikan yang mana, lebih khusus lagi Mata Pelajaran yang mana, yang perlu mendapat porsi self study yang banyak dan mana yang tidak. Yang perlu diwaspadai adalah, tidak mesti pendidikan yang lebih rendah tidak membutuhkan self study. Konsekuensi logis dari mengalokasikan waktu untuk self study ini adalah, kepadatan kurikulum yang ditandai dengan terpakai habisnya waktu belajar di dalam kelas akan berkurang. Ada saatnya para siswa tidak perlu datang ke kelas, tapi menghabiskan waktunya membaca di Perpustakaan. Tentu saja perlu pula dipikirkan bagaimana caranya memberlakukan sesuatu mekanisme kontrol, agar waktu self study ini tidak diselewengkan oleh para siswa untuk kegiatan-kegiatan lain yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar