Jumat, 16 September 2011
In:
Botani
BOTANI TUMBUHAN
Morfologi
Di dalam morfologi hanya dibicarakan pada tubuh tumbuhan yang berupa Kormus : Tubuh tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatopyta (tumbuhan biji). Kormus merupakan tubuh-tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok yaitu:
- Akar (radix)
- Batang (Caulis)
- Daun (Folium)
Bagian yang merupakan metamarfosis pada tubuh tumbuhan dan mungkin juga fungsinya bagi tumbuhan:
- Kuncup (gemma), dianggap sebagai penjelmaan batang dan daun
- Bunga (flos), penjelmaan batang dan daun
- Duri (Spina), panjelmaan dahan maupun daun
- Alat-alat pembelit (cirrhus) berasal dari daun maupun dari bahan atau cabang
- Umbi (tuber), penjelmaan batang
- Rimpang (rhicoma), penjelmaan batang beserta daun-daunnya
- Umbi lapis (bulbus), penjelmaan batang dan daun, dan masih banyak contoh lain-lain lagi.
DAUN (FOLIUM)
Bagian daun lengkap :
- Upih daun / pelepah daun (vagina)
- Tangkai daun (petiolus)
- Helai daun (lamina)
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan yaitu sebagai alat untuk:
- Pengambilan zat –zat makanan (resorbsi).terutama yang berupa zat gas(CO2),
- Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
- Penguapan air (transpirasi)
- Pernapasan (respirasi)
Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil (diserap) adalah zat-zat yang bersifat anorganik. Air beserta garam-garam diambil dari tanah oleh akar tumbuhan, sedangkan gas asam arang (CO2) yang merupakan zat makanan bagi tumbuhan yang diambil dari udara melalui selah-celah yang halus yang disebut mulut daun (stomata) masuk kedalam daun.
A. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja suku rumputan (Gramineae), suku empon-empon (Zingiberaceae), pisang (Musa sapientum L) dll.
Upih daun memiliki fungsi yaitu :
a) Sebagai pelindung kuncup yang masih muda.
b) Memberi kekutan pada batang tanaman
B. Tangkai daun (Petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaianya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikain rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang banyak.
C. Helaian daun (Lamina)
Sifat-sifat daun yang perlu diperhatikan dalam menentukan bangun daun tidak dibolehkan terpengaruh oleh adanya toreh-toreh atau lekuk-lekuk pada tepi daun, melainkan harus dibayangkan seakan-akan toreh –toreh tadi tidak ada.
Sifat –sifat daun yang perlu mendapat perhatian ialah
- Bangun (Bentuk) daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan 4 golongan daun, yaitu daun dengan :
- bagian yang terlerlebar terdapat kira-kira di tengah-tengah helaian daun,
- bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun,
- bagian yang terlebar terdapat di atas tenga- tengah helaian daun,
- tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
2. Ujung daun (apex folii)
- Runcing (acutus).à Daun oleander (Nerium oleander L)
- Meruncing (acuminatus) .à Daun sirsak (Annona muricata L )
- Tumpul (obtusus) .à Daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
- Membulat (rotundatus) .à Daun teratai besar (Nelumbium nelumbo Druce)
- Rompang (truncatus) .à Daun jambu monyet (Anacardium occidentale L)
- Terbelah ( retusus) .à Daun bayam (Amaranthus hybridus L)
- Berduri ( mucronatus) .à Daun nenas sebrang (Agave sp)
3. Pangkalnya (basis)
- Runcing (acutus).à terdapat pada daun bagun memenjang lanset, belah ketupat.
- Meruncing (acuminatus) .à pada daun bangun telur atau daun sudip
- Tumpul (obtusus) .àdaun bagun bulat telur, jorong.
- Membulat (rotundatus) .à daun bagun segitiga, delia dan tombak
- Rompang (truncatus) .à daun bangun jantung, ginjal dan anak panah
4. Susunan tulang-tulangnya (nervatio /venatio)
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam 3 macam :
- Ibu tulang (costa ) à tulang terbesar, terusan dari tangkai daun dan terletak di tengah membelah daun
- Tulang cabang (nervus lateralis) à tulang yang lebi kecil darinpada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang
- Urat-urat daun (vena) merupakan tulang cabang tetap yang lebih kecil/ lembut dan satu sama lain beserta tulang-tulang yang lebih besar membentuk susunan seperti jala.
Beberapa macam susunan tulang dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi 4 bagian golongan, yaitu :
- Daun-daun yang bertulang menyirip (penniervis) à Daun mangga (Mangifera indica L)
- Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis) à daun jarak (Ricinus communis L)
- Daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis) à jenis rumput (Gramineae)
Fungsi dari tulang daun :
- Memberi kekuatan pada daun, seperti pula halnya tulang hewan oleh sebab itu tulang daun disebut rangka daun (sceleton)
- Berkas pembuluh yang berfungsi sebagai jalan pengangkutan zat-zat yang diambil dari tanah (air beserta garam-garam yang terlarut di dalamnya) dan pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian – bagian lain yang memerlukan zat-zat itu.
@ Tepi daun (margo folii)
Dalam garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam 2 jenis:
- Yang rata (integer) mis: daun nangka (Artoarpus integra Merr)
- Bertoreh (divisus)
Toreh yang tidak mempengaruhi bentuk asli daun. Toreh-toreh tidak terlalu dalam letaknya tidak bergantung pada jalannya tulang daun. Disebut toreh yang merdeka
Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknnya:a) Berlekuk (lobatus) à Jika dalamnya toreh kurang dari pada setengah panjangnnya tulang-tulang yang terdapat di kanan- kirinya.b) Bercangap (fissus) à Jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang tulang-tulang daun di kanan-kiric) Berbagi (portitus) à Jika dalamnya toreh melebihi setenagh panjangnya tulang-tulang daun di kanan-kiri
@ Daging daunnya (intervenium)
Di bedakan atas tebal tipisnya daun:
a) Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya daun paku selaput (Hymenophyllum autrale Willd)
b) Seperti kertas (papraceus / chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L)
c) Tipis lunak (herbaceus), misalnya daun slada air (Nasturtium of ficinale R.BR),
d) Seperti perkamen (perkamenteus),tipis tetapi cukup kaku ,misalnya daun kelapa (Cocus nucifera L.),
e) Seperti kullit/belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku ,misalnya daun nyamplung (Calophyllum inophyllum L,)
f) Berdaging (carnous),yaitu jika tebal dan berair ,misalnya daun lidah buaya (Aloe sp.),
@ Permukaan atas maupun bawah dari daun berupa warna dll
Warna daun-. Merah, misalnya daun bunga buntut bajing (Acalypha wilkesiana M.Arg)- Hijau bercampur atau teretutup warna merah, misalnya bermacam-macam daun puring (Codiaeum varieum variegatum BI)- Hijau tua, misalnya daun nyampulang (Colophyllum inophyllum L)- Hijau kekuningan, misalnya daun tanaman guni (Corchorus capsularis L)
Permukaan daun
a. Licin (laevis), dalam hal ini permukaan daun dapat kelihatan: mengkilat (nitidus) sisi atas daun kopi (Coffea robusta Lindl), suram (opacus) misalnya daun ketela rambat (ipomoea batatas Poir), dan berselaput lilin (pruinosus) misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L)b. Gundul (glaber), misalnya daun jambu air (Eugenia aquea Burm)c. Kasap (scaber), misalnya daun jati (Tectona grandis L)d. Berkerut (rugosus), misalnya daun jambu biji (Psidium guajava L)e. Berpingkul-pingkul (bullatus), seperti berkerut, tetapi kerutannya lebih besar misalnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn)f. Berbulu (pilosus) bulu halus dan jarang-jarang misalnya daun tembakau (Nicotiana tabacum G. Don)g. Berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu halus sedemikian rupa, sehingga jika diraba terasa seperti laken atau beludruh. Berbulu kasar (hispidus),jiak rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misalnya daun gadung (Dioscorea hispida Dennst)i. Bersisik (lepidus),seperti misalnya sisi bawah daun durian (Durio zibethinus Murr)
Daun majemuk (folium compositum)
Jika kita meperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat, bahwa ada diantaranya yang :
- Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun yang demikian dinamakan daun tunggal (folium simplex),
- Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang ini terdapat helaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun dengan susunan yang demikian disebut daun majemuk ( folium compositum).
Bagian- bagian daun majemuk :
- Ibu tangkai daun (potiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian daunnya, yang disini masing-masing dinamakan anak daun (foliolum)
- Tangkai anak daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun
- Anak daun (foliolum) bagian ini sesungguhnya adalah bagian-bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh jadi terpisah-pisah .
- Upih daun (vagina), yaitu bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasannya memeluk batang, seperti dapat kita lihat pada daun pinang (Areca catechu L)
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkai nya ,daun majemuk dapat dibedakan dalam beberapa golongan ,yaitu
- Daun majemuk menyirip (finnatus), jika anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkai nya
- Daun majemuk menjari (palmatus),ialah daun majemuk yang semua anak daun nya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan
- Daun majemuk bangun kaki (pedatus),daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari ,tetapi dua anak daun yang paling tinggi tidak duduk pada ibu tangkai ,melainkan pada tangkai anak daun yang ada disampingnya
- Daun majemuk campuran (digitato pinnatus) ialah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun , tetapi pada cabang –cabangibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusunan menyirip jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip ,misalnya daun sikejut (Mimosa pudica L .).
Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun di sebut buku-buku batang (Nodus), dan bagian ini sering kali tampak sebagai batang yang sedikit membesar dan melingkar batang sebagai suatu cincin, yang dapat kita lihat jelas pada bamboo (Bambusa sp), tebu (Saccharum officinarum L) dan semua rumput pada umumnya, sedang bagian batang anatara dau buku-buku dinamakan ruas (internodium).
Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang, harus ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah daunyang terdapat pada buku-buku batang, yang kemungkinan ialah :
- Pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja
- Pada tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan, misalnya pada mengkudu (Morinda citrifolia L)
- Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua , misalnay pada oleander(Ixora paludosa Kurz)
Batang (Caulis)
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
- Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi salalu bersifat aktinomorf, aratinya dapat denagn sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagaian yang setangkup.
- Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatas oleh buku- buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun
- Tumbuhan biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
- Selalu bertambah panjang ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas
- Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuuhan tidak diggurkan, kecuali kdang-kadang cabang tau ranting yang kecil
- Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Fungsi batang :
- Mendukung bagian tumbuhan yang ada di atas tanah , yaitu daun, bunga dan buah
- Dengan percabagannya memperluas bidang asimilasi
- Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkuatan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah
- Menjadi tempat penimbunan zat-zat makan cadangan.
Jika kita membandingkan berbaga jenis tumbuahn, ada diantaranya yang jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
- Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lainmerupakan roset(rosula),seperti lobak (Raphanus sativa L)
- Tumbuahan yang jelas berbatang
- Batang basah (herbaceus) yaitu batang yang lunak misalnya bayam (Amaranthus spinosa L)
- Batang berkayu (lignosus), yaitu batang biasa keras dan kuat karena sebagian besar terdiri dari kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan semak-semak pada umumnya misalnya mangga (Mangifera indica L)
- Batang rumput (calmus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang misalnya pada mendong (Fimmristylis globulosa Kunt)
Bentuk batang
- Bulat (teres), misalnya pada bambu (Bambusa sp), kelapa (Cocos nucifera L)
- Bersegi (angularis) misalnya bangunsegi tiga (triangularis) batang teki (Cyperus rotundus), segi empat (quadrangularis) batang markisah (Passiflora guadrangularis L)
- Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun misalnya pada jakang (muaehlenbeckia platyclada Meissn) dan kaktus (Opuntia vulgaris Mill)
Macam-macam permukaan batang :
- Licin (laevis), misalnya pada jagung (Zea mays L)
- Berusuk (costatus), misalnya iler (Coleus scutellarioides Benth)
- Beralur (sulcatus)
- Bersayap (alatus), misalnya ubi (Dioscorea alata L), markisah (Passiflora quadrangularis L)
- Berambut (pilosus, misalnya tembakau (Nicotiana tabacum L)
- Berduri (spinosus), misalnya mawar (Rosa sp)
- Memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya papaya (Carica papaya L) dan kelapa (Cocos nucifera L)
- Memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu, misalnya nangka (Artocarpus integra Merr)
- Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya sengon (Albizzia stipulata Boiv)
- Keadaan- keadaa lain misalnya lepasnya kerak(bagian kulit yang mati), misalnya jambu biji (Psidium guajava L)
Arah tumbuh batang
- Tegak lurus (erectus) misalnya papaya (Carica papaya L.),
- Mengantung (dependens pendulus), misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) tertentu
- Berbaring (humifusus),misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad,).
- Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas poir)
- Serong ke atas atau condong (ascendens,),misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea L)
- Mengangguk (nuntas) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L ),
- Memanjat (scandens) misalnya akar pelekat ,contoh nya sirih (Piper betle L),akar pembelit misalnya panili (Vanilla planifolio Andr ),cabang pembelit atau (sulur daun),misalnya anggur (Vitis vinifera L), daun pembelit atau sulur daun ,misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.), duri daun ,misalnya rotan (Calamus caesius BI.),kait ,missalnya gambir (Ucanria gambir Roxb),
- Membelit (volubilis) misalnya memebelit ke kiri (sinistrorsum volubilis),misalnya pad kembang telang (Clitoria ternatea L),membelit ke kanan (dextrorsum volubilis ),contoh nya ; gadung (Dioscorea hispida Dennst).
Percabangan pada batang
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuahn yang tidak berbiji tunggal (Monocotyledoneae), misalnya jagung (Zea mays L).
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya di bedakan tiga macam percabangan, yaitu:
- Monodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya)daripada cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L).
- Simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah cepat pertumbuuhanny dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achras sapota L)
- Dikotom (mengarpu), yaitu cara percabangan yang batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleichenia lineari Clarke )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar